Senin, 06 Desember 2010

Ibunda,kenapa engkau menangis?

Ibunda,kenapa engkau menangis?
   Suatu ketika,ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya,”Ibu,mengapa ibu menangis?”. Ibunya menjawab,”sebab ibu adalah seorang wanita nak”, “aku tak mengerti” kata si anak lagi.Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat,”nak,kamu memang tak akan pernah mengerti”.
   Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya, “ayah,mengapa ibu menangis,sepertinya ibu menangis tanpa sebab yang jelas?” sang ayah menjawab “semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”.Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
   Lama kemudian anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya mengapa wanita menangis.Pada suatu malam,ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, “Ya Tuhan,mengapa wanita mudah sekali menangis?”.Dalam mimpinya Tuhan menjawab:
“Saat ku ciptakan wanita aku membuatnya menjadi sangat utama.Ku ciptakan bahunya agar mampu menahan seluruh beban dan isinya,walaupun juga bahu itu nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.Ku berikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari dalam rahimnya,walau sering pula ia kerap berulang kali menerima cerca dari anaknya itu.Ku berikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan,pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa pada wanita.Ku berikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih,walau sakit,walau lelah tanpa berkeluh kesah.Ku berikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi apapun dan dalam situasi apapun,walau tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya melukai hatinya.Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap,sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat di dekap dengan lembut olehnya.Ku berikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya,sebab bukan kah tulang rusuknya lah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Ku berikan kepadanya kebijaksaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya,walau sering kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami,saling melengkapi dan saling menyayangi.Dan akhirnya ku berikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya,inilah yang khusus ku berikan kepada wanita agar dapat ia gunakan kapan pun ia inginkan.Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan”.
   Maka dekatkanlah diri kita pada sang ibu kalau beliau masih hidup karna dikakinya lah kita dapat menemukan surga.Kasih ibu seperti lingkaran tak berawal dan tak berakhir,kasih ibu selalu berputar dan senantiasa meluas menyentuh setiap orang yang ditemuinya.Melingkupkan seperti kabut pagi,menghangatkan seperti mentari dan menyelimuti seperti bintang malam.

0 komentar:

Posting Komentar

VISITORS

free counters