Selasa, 01 Januari 2013

Permasalahan Dengan Menerapkan Fungsi Kutipan

0

1. Kutipan Langsung (Panjang) 
      

       

  1. sumber informasi: pengarang, tahun terbit, dan halaman
  2. kutipan dimulai sejajar dengan paragraf
  3. diketik dengan jarak 1 spasi
  4. jika terdapat paragraf dalam kutipan, garis baru ditulis mulai dengan lima ketukan (satu tab).

Contoh:
Inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting untuk selalu diingat. Berkenaan dengan kemampuan mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan sebagai berikut.
"Daya ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kita baca satu jam berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca seperti dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk mengingatkan daya ingat terhadap apa yang dibaca."

Sementara itu Rosidi (2005:123) menyatakan kemampuan mengingat hanya 30% dalam kurun satu jam. Hal itu telah dibuktikan pada ......
3. Kutipan tidak langsung
Kutipan yang dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri. Kutipan seperti itu lazim disebut dengan parafrase.
Pada hakikatnya seorang penulis harus mampu menyatakan pendapat orang lain dalam bahasanya sendiri agar mencerminkan kepribadiannya. Kutipan langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dengan tubuh karya tulis.
Contoh:
Sidik (2002a:35) tidak menduga bahwa kondisi umum perpustakaan madrasah aliyah di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat tidak representatif sebagai sumber belajar.
Secara umum, perpustakaan madrasah aliyah di Daerah Istimewa Yogyakarta kondisinya tidak layak dijadikan sebagai sumber belajar (Sidik, 2002b:35).

Apabila nama pengarang dicantumkan di dalam teks, ikutilah nama pengarang dengan tahun terbit dalam kurung.
Misalnya:
Dalam kaitannya dengan minat baca, Masruri (2003:23) menyatakan bahwa …….

Apabila nama pengarang tidak dinyatakan di dalam teks, cantumkan nama akhir pengarang dan tahun terbit, serta tanda koma di antaranya, diikuti penunjuk halaman.
Misalnya:
Pembinaan minat baca terkait dengan beberapa hal (lihat Riyadi, 2000:77—83), di antara, yang paling mendasar adalah (1) ……., (2) …………., dan (3) ………..

Penunjuk halaman pengutipan mengikuti tahun terbit, didahului titik dua,tanpa menggunakan singkatan hlm., hal., p., atau pp.
Misalnya:
Dinyatakan oleh Qolyubi (2005:5) bahwa ………………
Qolyubi (2005:5) menyatakan "Tingkat keberhasilan ……."

Dalam kurung dapat juga diberi penjelasan ringkas yang bertalian dengan acuan.
Misalnya:
Pernyataan itu setelah diujikan dilapangan (pendapat senada dapat lihat Boorn, 1999:98—101) mengandung beberapa kelemahan, antara lain, ialah ..........

Untuk acuan dua pengarang, cantumkanlah nama akhir kedua pengarangan itu; lebih dua pengarang, gunakanlah singkatan dkk.
Misalnya:
Ujung tombak perpustakaan terletak pada pelayanan prima (Rosma dan Zein, 2004:45). Senada dengan hal itu, dikemukakan (Zulaikha dkk, 2004:111) bahwa ………..

Dua acuan atau lebih yang digunakan untuk menyatakan hal yang sama, cantumkanlah nama akhir masing-masing pengarangan, diikuti tahun dan halaman, dan masing-masing acuan dipisahkan dengan titik koma (;).
Misalnya:
Dalam kaitannya dengan menumbuhkembangkan kultur baca (Sidik, 2003:23; Lasa Hs., 1999:12; Zulaikha, 2005:34; Purwono, 2007:34) mendasarkan pada hal yang sama, yaitu ………………………

Apabila diperlukan lebih dari acuan terhadap pengarang dan tahun terbit yang sama, gunakanlah huruf a dan pada akhir tahun penerbit sebagai pembeda. Akan tetapi, dapat juga terjadi untuk tahun terbit berbeda dengan pernyataan yang sama.
Misalnya:
  • Lain halnya dengan hal tersebut di atas, Tampubolon (1999a:23) dan kemudian dipertegas kembalai pada sebuah artikel (1999b:12), menyatakan bahwa ………………….
  • Senada dengan hal itu, Tampubolon (1999:23) dan kemudian dipertegas kembalai pada sebuah artikel (2001:12), menyebutkan bahwa ………………….

    2. Kutipan Langsung (Pendek)


             Mengutip persis seperti aslinya. Misalnya: undang-undang, anggaran dasar, dsb. Kutipan langsung harus menggunakan tanda kutip ["].
    Contoh:
    Dinyatakan oleh Septiyantono (2002:154), "Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan". Meskipun demikian, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pelayanan prima tidak terletak pada skillseseorang, tetapi terletak pada sistem yang digunakan (Lasa Hs, 2004:25). [Pendapat Lasa Hs itu dikutip secara tidak langsung]

    Pelayanan prima harus didukung dengan fasilitas yang baik. Namun, "Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan" (Septiyantono, 1999:154).


    MENGUTIP PENDAPAT SESEORANG YANG TERDAPAT PADA KARYA ORANG LAIN

    Mengutip pendapat seseorang yang terdapat pada karya orang lain dapat dilakukan jika sudah terpaksa, yaitu sumber primernya tidak dapat ditemukan.
    Misalnya:
    "Membiarkan anak-anak menggunakan bahasa tanpa bimbingan yang baik di sekolah akan menimbulkan kekacauan pemakaian bahasa" (Rosidi dalam Sidik, 20092:34). Tanda angka dua (2) di belakang tahun terbit untuk menandakan jilid buku yang dikutip.

    Penyitiran dari karya editor, penulisan menggunakan singkatan Ed.dibelakang nama akhir editornya dalam tanda kurung siku.
    Misalnya:
    Dinyatakan oleh Qolyubi [Ed.] (2003:56) bahwa ……………..

    Pengutipan secara langsung à
    gunakan tanda kutip ["]
    • Kutipan pendek (kurang dari dua baris)
    • Kutipan panjang (lebih dari tiga baris)

    "Membiarkan anak-anak menggunakan bahasa tanpa bimbingan yang baik di sekolah akan menimbulkan kekacauan pemakaian bahasa. Guru sangat berperan mengarahkan setiap anak dalam berbahasa" (Rosidi dalam Halim, 1976:34).

Kutipan Dan Catatan Kaki (definisi, tujuan, macam, cara, penggunaan)

0

  • Kutipan
Pengertian Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
  • Tujuan
  1. menegaskan isi uraian
  2. membuktikan apa yang dikatakan
  3. menunjang apa yang diungkapkan       
  •  Macam-Macam Kutipan   
Ada 3 jenis macam kutipan. yang pertama kutipan langsung, kutipan tidak langsung dan kutipan dalam kutipan

1. Kutipan langsung
“Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)
2. Kutipan tak langsung
Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
3. Kutipan dalam kutipan
‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)
  • Cara Penggunaan Kutipan
ini adalah cara pencantuman sumber kutipan. Para penulis dapat memilih beberapa cara, sesuai dengan kebutuhan. Cara tersebut adalah sebagai berikut: 
  1. Hanya cukup menulis nama penulis, tahun penerbitan dan halamannya.
  2. Hanya cukup menulis nama penulis, penerbit dan tahun penerbitan
  3. Hanya cukup menulis nama penulis dan buku karangannya
  • Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.
  • Jenis-Jenis Catatan Kaki
 Ibid , Op.cit, dan Loc.cit
Penulisan Ibid , Op.cit, dan Loc.cit
Singkatan ini digunakan untuk memendekkan penulisan informasi pustaka dalam catatan kaki. Penulisan harus memperhatikan persyaratan baku yang sudah lazim.
1) Ibid
>Ibid singkatan kata ibidium berarti di tempat yang sama dengan diatasnya.
Ibid ditulis dibawah catatan kaki yang mendahuluinya.
 > Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya.
Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring dan diakhiri titik.
Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain, urutan penulisan: ibid, koma, jilid, halaman.
Contoh :
1. Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh Rahardja, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 13-34.
2. Ibid
3. Ibid, 53-62.
4. Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 109-130.
5. Ibid, 133-145 
2) Op.Cit (Opere Citato)
Op.Cit singkatan kata Opere Citato berarti dalam karya yang telah disebut,
Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dan diselingi sumber lain,
>  Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap suku didkuti titik, dan
 >  Urutan penulisan : nama pengarang, nama panggilan, nama famili, Op.Cit. nama buku, halaman.
Contoh:
1. Satjipto Raharjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung: Alumni, 1976), 111.
2. Daniel Goleman, Emotional Intelligence. (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
3. Bobby dePorter & Mike Hernacki, Quantum Bussiness, terj. Basyarah Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), 63-87.
4. Rahardjo, Op.Cit., 125.
5. Goleman, Op.Cit.
6. DePorter & Mike Hernacki, Op.Cit, 203-238.
3) Loc.Cit. (Loco Citato)
Loc.Cit singkatan dari Loco Citato. Berarti di tempat yang telah disebutkan,
Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa buku kumpulan esai, jurnal, ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi sumber lain.
Jika halaman sama kata loc.cit tidak diikuti nomor halaman, jika halaman berbeda kata loc.cit diikuti nomor.
Menyebutkan nama famili (keluarga) pengarang.
Contoh:
1. Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi”, Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), 1-15.
2. Suwandi, Loc.Cit
  • Cara Penggunaan Catatan Kaki
Catatan Kaki Berisi Penjelasan
Catatan kaki bisa digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan sebuah istilah, frase, kalimat, dan sejenisnya. Pemakaian catatan kaki dengan penjelasan bisa dilihat dalam contoh berikut:
Jumlah kabupaten / kota yang ada di Kalimantan Timur terus bertambah.1Pertambahan ini tentu punya implikasi terhadap meluasnya pemanfaatan lahan untuk perkantoran, perumahan, dan kegiatan bisnis.

1. Dalam rentang waktu yang cukup lama (era Orde Baru), kabupaten/ kotamadya di Kaltim berjumlah enam buah (Balikpapan, Samarinda, Kutai, Bulungan, Berau, Pasir). Pada pasca Orde Baru, jumlah kabupaten/kota meningkat dratis menjadi 13 (Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Bontang, Bulungan, Berau, Tarakan, Malinau, Nunukan), dan baru-baru ini ada penambahan satu kabupaten lagi, yakni Kabupaten Tanah Tidung, sehingga sekarang terdapat 14 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.
 Catatan Kaki Berisi Penjelasan dan Running Notes
Catatan kaki bisa juga digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan, lengkap dengan referensinya. Contoh catatan kaki yang menjelaskan suatu teks lengkap dengan referensinya adalah sebagai berikut:
Secara umum, aksi kolektif (collective action) didefinisikan sebagai semua aksi yang dilakukan secara kolektif untuk mencapai tujuan kolektif atau mendapatkan barang-barang/sarana-prasarana kolektif (collective good2(Olson 1965, 1971; Marwell & Oliver 1993).

2. Beberapa ahli mendefinisikan collective good sebagai barang, fasilitas, saranaprasarana, dan sejenisnya, yang mana individu-individu tertarik atau tak bisa lepas dengannya (karena mereka merasa akan memperoleh manfaat darinya) dan jika diberikan ke atau digunakan oleh orang lain, siapa saja (semua individu) akan tetap bisa menggunakan atau memanfaatkan collective good itu (Marwell dan Oliver 1993:4). Lihat juga Oberschall (1997).
Catatan Kaki Berisi URL Panjang.
Referensi langsung yang berupa alamat website (URL) panjang dicantumkan di catatan kaki, hyperlinknya dihilangkan dan tanggal aksesnya dicantumkan. Jika URL-nya tidak cukup dalam satu baris, pemisahan dilakukan di belakang tanda baca (”/”, ”_”, ”+”, ”=”, dan lain sebagainya), angka, atau kata tertentu. Contoh:
Setelah revolusi Amerika dan Perancis, wacana yang muncul adalah apakah untuk membatasi kediktatoran mayoritas diperlukan adanya lembaga Senat (Upper hamber).³





VISITORS

free counters