Kamis, 09 Desember 2010

Cinta Nyata Dunia Maya


ini adalah cerita dari teman baik ku.
aku coba menceritakan dengan gaya bahasa ku sendiri
bukan untuk menyinggung siapa2,tapi hanya untuk membagi kebahagian untuk semua.
here we go.
Haha,bahkan gua pun pernah terlibat urusan cinta yang diawali pertemuan di dunia maya.Gua yang pada saat itu super gaptek,gua yang nyentuh internet hanya kalau diminta dosen kirim tugas lewat surat elektronik,gua yang mikir maen capsah ngampar di koridor kampus lebih masuk akal daripada nginep di pusat game online maen R*gnarok.

Awalnya karena dua kawan kosan maksa gua supaya gua daftar di salah satu situs jejaring perkawanan maya yang saat itu lagi tren.Terancam diledek 'gak gaul banget' dan gak dapet info kumpul-kumpul yang tiba-tiba gak lagi dikirim pake SMS,bikinlah gua sebuah akun di F*iendster sekitar Oktober 2004.Gak ngerti gimana bikinnya,gak ngerti gimana mainnya.Cuma ikut-ikut perintah-perintah yang muncul di monitor aja sambil sesekali nanya ke si aa yang jaga warnet.

Akun pun dengan sukses dibuat,temen-temen yang pertama di add adalah sang kawan-kawan kosan yang nyuruh bikin,mantan pacar kesayangan (yang saat itu masih single dan masih rukun sama gua) dan satu cowok bernama akun didot yang profile picturenya foto anak kecil yang cakeeeeeeeeeeeppppp banget. :)
Oia,for the record,gua bukan tipe-tipe orang yang mau berinteraksi begitu aja sama orang-orang yang gak kenal atau gak jelas di dunia maya,tapi didot ini pengecualian gua terlalu tertarik.

Diawali dengan surat perkenalan singkat dan permintaan izin meng add akunnya ke friend list gua,kami pun mulai saling mengirimi surat-surat pendek yang manis dilanjutkan dengan surat-surat panjang yang sangat menyenangkan ke inbox masing-masing.Kami bercerita tentang diri kami,tentang keseharian kami,tentang masa kecil kami,tentang bagaimana kami menjalani hidup dengan ketidakbiasaan kami masing-masing.Surat-suratnya begitu enak dibaca,lucu dan segar,serta sangat perhatian dengan caranya sendiri.Dengan surat-surat itu gua merasa benar-benar dekat.Sangat dekat.

Setelah beberapa waktu,didot mengunjungi tempat tinggal gua yang alamatnya ntah dia tau dari mana.Bawa oleh-oleh,tapi gak ketemu gua.Semenjak itu,sekali waktu dia pernah berkunjung ke rumah dan gua lagi-lagi gak ada.Kami pun akhirnya saling bertukar nomer ponsel supaya di waktu lain kami bisa janjian untuk ketemu. Tadinya gua pikir itu gak perlu,karena gua bukan tipe-tipe yang seneng saling ngirim SMS,telepon pun sesekali aja.Tapi ternyata nomer ponsel sangat berguna kalau untuk janjian,Haha.Ketika akhirnya kami ketemu, rasanya kami udah saling kenal dari lama sebelumnya.Dan dia persis seperti dalam bayangan gua selama ini, hanya saja lebih cakep! Jauh lebih cakep! ;p

Kami menjadi kawan yang sangat baik selama bertahun-tahun setelahnya.Saling cerita,saling mendengar,saling menulis,saling membaca,saling mengerti,bahkan saling menghibur ketika tidak mengerti.Tapi itu aja,kami kawan aja.Guanya pun punya pacar,selalu punya pacar.
Baru sekitar dua tahun dari surat pertama kami,akhirnya kami bisa bilang kalau hubungan ini sudah tidak cocok lagi kami sebut perkawanan.Kami terlalu terhubung antara satu sama lain dengan perasaan yang gak gua rasain ke sekedar kawan.Pada saat itu kebetulan gua udah pensiun pacaran,jadi akhirnya kami bersama.

Saat-saat bersama kami sangat menyenangkan!Kami mandi pagi dengan siraman jejak cahaya dari sela-sela ranting pohon,berjalan menyusuri Bandung -tanpa arah- sampai dini hari,memanjat pagar tugu monumen perjuangan dan makan mi rebus dibawah pilar-pilarnya beratapkan bintang,berburu ratusan ulat bulu hitam yang menyerang rumah,membabat 'hutan' belakang rumah dengan arit atau cuma duduk-duduk di trotoar menikmati malam,dihibur bulan dan bintang-bintang.

Dia begitu istimewa,berbeda,mengejutkan,tak terdefinisikan!
Dia bangun pagi supaya bisa mandi light trace di bawah pohon.
Dia punya keterikatan emosional dengan para kecoak.
Dia berusaha minum susu setiap hari karena gua bilang dia terlalu kerempeng.
Dia terpekik senang kalau gua kentut.
Dia mencintai pohon bambu dan bilang bahwa dia tetap mencintai gua.
Dia sangat suka musik keroncong dan memuja Waljinah.
Dia senang sekali pas denger gua dengan hapalnya nyanyi Bengawan Solo.
Dia merayakan semua hal tentang gua,tentang kami.
Dia membagi cahaya bintangnya.
Dia begitu berlimpah cinta dengan caranya sendiri.

Dia bisa membuat gua melihat apa yang selama ini luput dari perhatian gua.
Kami memperhatikan serangga,bicara pada pohon,berteriak pada langit.
Dia bisa membuat gua merasakan dan menghargai indahnya hidup dan kehidupan berkali-kali lipat dari sebelumnya.
Dia bagai anak-anak yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa.Baginya,menjadi dewasa hanyalah suatu pembelengguan kreatifitas dan menolak mentah-mentah proses itu karenanya.

Pada awalnya bagi gua,dia bagai tokoh maya yang hidup di dunia nyata,tapi gua kemudian sadar bahwa sesungguhnya dia nyata.Sangat nyata! Senyata ungkapan sayang yang dia sisipkan di surat-surat elektronik kocaknya,senyata binar matanya ketika melihat rumpun bambu,senyata cintanya pada gua.

Kami berpisah bukan karena kehabisan cinta,justru karena terlalu cinta,dia memilih untuk tidak bersama gua. Karena dia merasa terlalu berbeda dari yang lainnya di tempat yang kita biasa sebut dunia nyata.
Betapa pun gua bilang gua bahagia,betapa pun gua bilang gua bisa terima semuanya.

Salah satu 'see you later' terberat yang pernah gua rasain dan sepertinya begitu juga buat dia.
Waktu dan tempat pun kemudian menjauhkan kami,seolah memfasilitasi perpisahan yang terjadi.

Setelahnya kadang kami saling bertegur di dunia maya,bertukar kabar,saling mengetik emoticon senyum.
Di banyak waktu gua merindukan surat-suratnya,menyuratinya dengan singkat bila rindu sulit ditahan, menitipkan salam untuk tukang susu,jalanan,langit,jejak cahaya,trotoar dan pohon-pohon.

Pertemuan-pertemuan maya kami seringkali membuat tenggorokan gua tiba-tiba terasa tercekat,dada tiba-tiba sesak,air mata tiba-tiba menggenang,karena terlalu rindu karena masa-masa itu terlalu istimewa,karena kami sekarang begitu canggung,karena dia kembali memanggil gua dengan nama,karena dia selalu membalas emoticon cium atau peluk hanya dengan senyum.

Sampai saat ini, gua masih begitu kalau ngintip profilenya di Facebook atau ngeliat mr.smile dengan nicknamenya nyala warna kuning di yah*o mssgr.Sungguh,bukan karena gua menyesali perpisahan kami.,tapi karena begitu bahagia pernah menikmati hidup bersamanya,karena pernah dicintai oleh orang seistimewa dia.
Dia adalah cinta nyata dunia maya.

Semoga Tuhan selalu menjaga dan melimpahinya dengan cinta melalui angin,bintang-bintang,jejak cahaya, anak-anak,pohon-pohon,rumpun bambu,barisan kecoak,para penjaga warung rokok,langit biru.
Semoga dia selalu dicinta.... :)

memiliki seseorang yang mencintai kita itu tidak lah susah,
tetapi memiliki seseorang yang mengerti kita.
It's a very different story.
*Love is not 2 forget but 2 forgive,
not 2 see but 2 understand,
not 2 hear but 2 listen,
not 2 let go but 2 HOLD ON !!!!
Don't ever leave the one you love for the one you like,
because the one you like will leave you for the one they love.
Find a guy, who calls you beautiful instead of hot.
Who calls you back when you hang up on him.
Who will stay awake just to watch you sleep.
Who holds your hand in front of his friends.
Wait for the one who is constantly reminding you
of how much he cares about you and how lucky he is to have you.
Wait for the one who turns to his friends and says, "that's her."

0 komentar:

Posting Komentar

VISITORS

free counters