Percepatan pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Pasaman Barat terus digeber. Pelabuhan ini merupakan proyek monumental Sumatera Barat dibiayai APBN yang ditargetkan siap operasional pada 2013 nanti. Pelabuhan ini bakal menjadi sentra pertumbuhan ekonomi di wilayah Barat Sumatera Barat terutama dalam aktivitas ekspor impor hasil pertanian Pasaman Barat.
Mengapa demikian, pelabuhan ini nantinya akan mempermudah transportasi laut untuk membawa hasil pertanian ke luar Pasaman Barat. Potensi pertanian berupa kelapa sawit, jagung dan ikan akan lebih cepat dapat dibawa ke luar daerah bila akses transportasi laut ini lancar.
Bupati Pasaman Barat, H Baharuddin mengatakan keberadaan Pelabuhan Teluk Tapang akan membuka peluang investasi di berbagai sektor yang akan memberi dampak positif terhadap perekonomian Sumatera Barat, khususnya Pasaman Barat.
“Selain membuka peluang investasi dan perdagangan, juga akan membuka seluas-luasnya peluang investasi diberbagai sektor usaha, seperti kelautan, perikanan dan perdagangan serta sector lainya, keberadaan pelabuhan laut itu, nantinya juga akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di kawasan pesisir pantai terutama warga Pasaman Barat,” jelas Bahar
Selain itu tambah Bahar, pelabuhan tersebut dimanfaatkan untuk mengangkut minyak sawit mentah atau CPO melalui jalur laut sehingga akan mampu menekan kerusakan jalan yang ditimbulkan ratusan truk-truk pengangkut CPO setiap harinya sehingga biaya perawatan jalan juga dapat ditekan.
Selanjutnya ujar Bahar, khusus Pemkab Pasaman Barat telah menyiapkan dukungan guna membangun fasilitas di luar pelabuhan, seperti jalan ke pelabuhan. Pemerintah Daerah tambahnya, telah membuka jalan transportasi menuju pelabuhan sepanjang 42 Km lebih dan akan terus ditingkatkan pada tahun 2011.
“Selain menyiapkan dana sharing dari APBD kita juga usulkan bantuan dana melalui Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Kementerian Perhubungan sekitar Rp35 miliar,” jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat, Ir Akmal saat dihubungi Rabu (16/2) mengaku sedang di Jakarta melakukan lobi dan koordinasi dengan Departemen Perhubungan terkait proses percepatan pembangunan pelabuhan Teluk Tapang.
“Dinas Perhubungan Sumatera Barat terus berusaha memperjuangkan ke pusat agar percepatan pembangunan Teluk Tapang dapat ditingkatkan. Mudah-mudahan tidak ada aral melintang, sesuai rencana pada tahun 2013 diharapkan pelabuhan tersebut sudah beroperasi,” harapnya.
Akmal menjelaskan proses persetujuan pemerintah pusat terhadap usulan pemerintah daerah sudah memakan waktu cukup panjang. “Perjuangan Pemerintah Daerah agar pelabuhan ini terwujud sudah dimulai sejak tahun 2006 silam. Alhamdulillah, pada tahun 2008 telah dapat direalisasikan. Saya berharap kontraktor pelaksanan dapat melaksanakan kegiatan sesuai perecanaan karena semua proses pelelangan baik pelaksana maupun konsultan pengawas dilaksanakan di Jakarta. Bagi Dinas Perhubungan mapun Pemkab Pasaman Barat bagaimana program ini segera tuntas dan segera beroperasi,” harap Akmal.
Akmal menguraikan, keberadaan Teluk Tapang tidak hanya akan menjadi magnet pertumbuhan ekonomi daerah, di sisi lain juga pertaruhan nama baik Pemrov Sumbar terhadap kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat melalui Departemen terkait.
“Tentunya kita semua berharap pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik termasuk perlunya dukungan masyarakat. Kita tidak ingin proyek bernilai ratusan miliar ini terbengkalai karena itu kita meminta kepada kontraktor pelaksana agar benar-benar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan termasuk meningkatkan koordinasi dengan intansi terkait di daerah sehingga proyek yang menjadi harapan masyarakat ini segera memberikan manfaat bagi Sumatera Barat,” ucapnya sembari mengatakan bahwa Pelabuhan Teluk Tapang juga bisa memfasilitasi CPO dari daerah Mandahiling Natal Sumatera Uatara.
Sekretaris Komisi III DPRD Sumbar Agus Susanto usai melakukan kunjungan melihat progress pembangunan pelabuhan Teluk Tapang awal-awal pekan lalu juga berharap agar proses pekerjaan dilakukan sesuai aturan dan ketentuan baik secara teknis maupun non teknis.
“Agar proyek ini berkualitas dan berfungsi baik guna meningkatkan perekonomian masyarakat maka kami meminta agar kontraktor betul-betul bekerja dengan baik dan benar terutama menyangkut mutu dan kualitas pekerjaan,” harapnya.
Agus menambahkan, sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat yang merupakan putra Pasaman Barat dirinya mengaku sangat berharap agar pembangunan pelabuhan bermutu dan berkulitas dan selesai tepat waktu.
“Saya akan terus memantau perkembangan pelaksanaan pekerjaan. Jangan sampai kontraktor bekerja asal-asalan, apapun alasannya termasuk kondisi medan yang berat, mereka sudah terikat kontrak mesti bekerja sesuai perencanaan terutama soal target waktu dan kualitas pekerjaan sehingga tidak berpotensi merugikan keuangan Negara. Prinsipnya, kita harus dukung proyek ini hingga tuntas dan beroperasional,” tegasnya.
Sementara itu Jahri, Kuasa Pengguna Anggran proyek ini kepada BiNNews menjelaskan bahwa dirinya merupakan KPA terhadap kegiatan tahun 2010 membangun fasilitas pelabuhan dengan nilai anggaran Rp7 miliar.
“Saya dipercaya Departemen, kepercayaan tersebut harus saya laksanakan sebaik-baiknya dan berharap pembangunannya cepat selesai. Berhubung proyeknya besar maka dilaksanakan secara bertahap, untuk tahap III berupa pembangunan fasilitas pelabuhan oleh PT Putri Salju Satria sudah selesai tahun 2010 lalu, pada 2011 ini dilanjutkan dengan tahap IV yakni pekerjaan penyempurnaan costway, trestel dan faskel dengan dana APBN Rp34 miliar, dilaksanakan dalam masa waktu 7 bulan, kini dalam proses pelelangan. Siapa KPAnya nanti tentu pejabat Departemen Perhubungan yang menentukan,” ucapnya.
Jahri menguraikan, bila pekerjaan tahap IV tuntas maka progress kerja keseluruhan akan mencapai 50%. Pelabuhan ini nantinya akan mampu disinggahi kapal tangker pengangkut CPO dengan kapasitas diatas 20 ribu DWT, selain itu juga akan memancing investai terutama untuk membangun kilang-kilang CPO, “Kedepan, pengangkutan CPO keluar Sumbar tidak perlu lagi melalui pelabuhan Teluk Bayur yang memakan waktu dan ekonomi biaya tinggi bila diangkut dari Pasaman Barat dan daerah sekitarnya,”katanya optimis mampu melaksanakan tugas sesuai target.
Minggu, 03 April 2011
Perkembangan Perekonomian Masa Depan (tugas softkill)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar