Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
Standar
dan praktik akuntansi di setiap negara, merupakan hasil dari interaksi
yang kompleks diantara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan
budaya. Di bawah ini, akan dibahas mengenai delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi. Diantaranya; sumber pendanaan,
sistem hukum, perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, inflasi, tingkat
perkembangan ekonomi, tingkat pendidikan, dan budaya. Penjelasannya
adalah sebagai berikut :
1. Sumber pendanaan
Pada negara yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki
fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depan dan risiko terkait. Sedangkan dalam Negara yang
menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem hukum
Dunia barat mempunyai dua orientasi dasar yaitu hokum kode (sipil)
dan hokum umum (kasus). Hokum kode diambil dari hokum Romawi dan kode
napoleon. Di Negara-negara yang menerapkan hokum kode, aturan akuntansi
digabungkan dalam hokum nasional dan cenderung sangat lengkap serta
mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar
kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam
kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan inovatif karena
ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan
standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun
mereka untuk mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi
keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan
penerapan prinsip akuntansi tertentu, yang berbeda dengan prinsip
akuntansi keuangan.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Banyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang
dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena
keinginan sendiri. Seperti contoh sistem pencatatan double entry
yang berawal di italia kemudian menyebar di Eropa; Inggris mengekspor
akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya; pendudukan
jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan
mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan
perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam
suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah
akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang
sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai
resiko efek derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika
dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu
masyarakat. Variasi budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu
Negara.
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional,
juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan
faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi di atas, yang mana
diantaranya; sumber pendanaan, sistem hukum, perpajakan, ikatan politik
dan ekonomi, inflasi, tingkat perkembangan ekonomi, tingkat pendidikan,
dan budaya; berpengaruh secara signifikan terhadap berkembangnya
akuntansi di dunia.
Sumber: http://uciikhusy.wordpress.com/2012/04/01/delapan-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-akuntansi/
Minggu, 30 Maret 2014
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dunia Akuntansi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar