Rabu, 13 November 2013

Ethical Governance

Ethical Governance Etika pemerintah mengacu pada kode etik profesi tertentu etik bagi mereka yang bekerja di dalam dan bagi pemerintah. Etika pemerintahan mengatur tentang aturan perilaku sekelompok orang yang bekerja di Pemerintahan.

 Ethical governance mengandung pengertian,yaitu menurut Bank Dunia (World Bank) adalah kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

 Dalam modul "Etika Birokrasi", Gering Supriyadi (2001: 54) mengemukakan beberapa asas umum pemerintahan yang diberlakukan di negara Belanda, sebagai berikut: 
1. Asas kepastian hukum (Principle of Legal Security); 
2. Asas keseimbangan (Principle of Proportionality); 
3. Asas kesamaan dalam mengambil keputusan (Principle of Equality); 
4. Asas bertindak cermat (Principle of Carefulness);
5. Asas motivasi untuk setiap keputusan (Principle of Motivation); 
6. Asas tidak mencampuradukkan kewenangan (Principle of non misuse of competence) yang bisa juga berarti Asas tidak menyalahgunakan kekuasaan; 
7. Asas permainan yang layak (Principle of Fairplay); 
8. Asas Keadilan dan kewajaran (Principle of Reasonable or Prohibition of Arbitrariness);
9. Asas menanggapi penghargaan yang wajar (Principle of Meeting Raised Expectation) atau bisa juga berarti Asas pemenuhan aspirasi dan harapan yang diajukan; amandemennya, menjadi kerangka pedoman kebijakan dan tindakan pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. 



Sumber: http://nitakawaii.blogspot.com/2012/10/ethical-governancetugas-wajib-3.html

0 komentar:

Posting Komentar

VISITORS

free counters